RSS

Obat Herbal - Jahe untuk terapi kanker

    JAHE adalah tanaman berkhasiat obat atau biasa kita sebut obat herbal yang dapat digunakan untuk membunuh sel kanker ovarium sementara komponen yang terdapat pada cabai diduga dapat mengecilkan atau menyusutkan tumor pankreas. Demikian kata Dr. Rebecca Liu, asisten profesor pada bidang obstetri and ginekologi di Universitas Michigan Comprehensive Cancer Center, AS, dan timnya, yang melakukan tes terhadap bubuk jahe yang dilarutkan dan diberikan pada kultur sel kanker ovarium.

    Hasil studi itu menyebutkan bahwa terdapat bukti berbagai makanan pedas atau panas bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan kanker. Studi itu meneliti efektivitas jahe terhadap sel penderita kanker. Meskipun demikian, studi ini masih merupakan langkah pertama.

    Dikatakan, jahe dapat membunuh sel kanker dengan dua jalan, yaitu proses penghancuran yang dinamakan apoptosis dan autophagy, proses pemakanan sel. Hal ini diuraikan para ahli dalam pertemuan American Association for Cancer Research.

    Menurut Dr. Rebecca, banyak penderita kanker yang mengalami resistensi terhadap kemoterapi standar, di mana tindakan kemoterapi merupakan proses apoptosis. Sementara jahe yang memiliki kemampuan memakan sel (autophagy) dapat membantu mereka yang mengalami resistensi terhadap kemoterapi.

    American Cancer Society melaporkan kanker ovarium membunuh 16.000 dari 22.000 wanita AS. Jahe terbukti dapat mengontrol keadaan inflamasi, yang berhubungan dengan perkembangan sel kanker ovarium.

    Dalam penelitian lain menggunakan tikus yang diberikan capsaicin (salah satu kandungan pada cabai), Sanjay Srivastava dari Universitas Pittsburgh School of Medicine, AS, mendapati bahwa capsaicin ternyata dapat mematikan sel kanker pankreas. Capsaicin membuat sel-sel kanker mati dan memiliki kemampuan memperkecil ukuran tumor.

Qi Gong

‘CHIKUNG’
SENI LATIHAN MENCAPAI SEHAT HOLISTIK
Apakah Chikung itu? Chikung (Hanzi: qi gong) merupakan suatu disiplin latihan tradisional China yang telah dikenal sejak 4000 tahun yang lampau. Istilah ‘Chikung’ pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Liu Guizhen, pendiri Hebei Medical Qigong Hospital and School di Hebei, China, pada tahun 1950. Istilah Chikung sendiri terdiri dari dua kata, yaitu qi yang berarti nafas atau udara (dalam konteks yang lebih luas: daya kehidupan, energi dinamis, atau suatu ‘nafas kosmik’) dan gong yang berarti karya dalam kaitan dengan suatu disiplin ilmu, kerja, hasil dari suatu keterampilan dalam standard tertentu. Dengan demikian ‘Chikung’ berarti hasil karya pernapasan atau karya energi.
Chikung tradisional bisa digolongkan atas lima aliran yaitu: Chikung aliran Konfusian, Chikung aliran Buddhis, Chikung aliran Taois, Chikung untuk beladiri, dan Chikung untuk pengobatan dan kesehatan. Tiap-tiap aliran tersebut dapat dibagi lagi menjadi dua disiplin: Chikung dinamis dan Chikung statis. Chikung dinamis terfokus pada gerakan tubuh yang berkesinambungan untuk mengakumulasi dan mengarahkan qi, sedangkan Chikung statis menekan pada pengendalian dan pengarahan qi dengan menggunakan daya pikiran.
Dalam Tradisional Chinese Medicine (TCM), qi bersirkulasi di dalam tubuh melalui sistem saluran yang biasa disebut meridian. Gangguan kesehatan akan timbul jika aliran qi tersumbat atau mengalami hambatan. Titik-titik tertentu di tubuh yang terletak pada jalur meridian dirangsang menggunakan jarum akupuntur atau tekanan jari-jari pada teknik akupresur, untuk membuka sumbatan pada saluran tersebut. Pada Chikung, sumbatan tersebut dilancarkan melalui olah fisik dan olah nafas, maupun dengan olah atau pemusatan pikiran seperti layaknya meditasi.
Menurut Dr. Haruyama dari Tokyo University dalam bukunya A Great Revolution in The Brain World”, Chikung dan kegiatan adalah meditasi dapat memfasilitasi pelepasan beta-endorphin dari otak. Beta-endorphin adalah sejenis hormon peptida yang dibentuk terutama dari tyrosine, sejenis asam amino yang efek kerjanya mirip dengan morphine, tapi struktur kimianya yang berbeda.
Para pakar medical telah menemukan bahwa beta-endorphin bisa mengaktifkan sel-sel Natural Killer yang sangat berperan dalam system imunitas pada manusia untuk meningkatkan kemampuan melawan berbagai penyakit, bahkan sel-sel kanker. Pelepasan beta-endorphin tersebut berkaitan dengan perubahan signifikan pada gelombang alpha otak sehubungan dengan relaksasi, yang ditunjukkan dengan pemeriksaan EEG. Gelombang alpha yang ada pada lobus frontalis otak ini memiliki intensitas yang jauh lebih kuat pada praktisi Chikung saat mereka bermeditasi dibanding pelaku meditasi yang bukan praktisi Chikung.
Umumnya imunitas bekerja secara autonom dan tidak ada pengendaliannya. Namun, lewat penelitian lebih lanjut ternyata senyatan serabut saraf secara fisik terhubung dengan sistem imunitas. Fakta ini mendorong para pakar percaya bahwa sistem imunitas dalam taraf tertentu bisa dikendalikan oleh otak manusia (psycho-neuro-immunology). Hal inilah yang menghubungkan Chikung dengan kemampuan seseorang untuk mengelola kesehatannya sendiri.
Adapun beberapa kemungkinan efek penyembuhan dari Chikung antara lain: memperbaiki dan meregulasikan fungsi sistem saraf, peredaran darah, dan sistem pencernaan; memperbaiki fungsi sistem pernapasan dan sistem endokrin; memperbaiki sistem musculoskeletal tubuh; memperbaiki dan meregulasi fungsi imunitas tubuh; pereda dan pengendali rasa nyeri.
Sebagai pengendali rasa nyeri, dengan mempraktikkan Chikung internal dapat menghasilkan encephaline dalam jumlah besar di otak dan dinding-dinding usus halus, dan merangsang reseptor morphine di tubuh untuk menerima encephaline dengan mudah. Encephaline adalah zat alami yang dihasilkan oleh tubuh yang masih tergolong endorphine. Setiap orang memilikinya, namun tidak bisa menghasilkan dalam jumlah besar dengan sendirinya (dapat dirangsang melalui Chikung). Efek analgesic atau pereda nyerinya beberapa kali lebih efektif dibanding morphine. (*cSyRyb.

Skandal Susu


“SKANDAL” SUSU
K
isah soal produk susu keluaran negeri China yang tercemar ini memperlihatkan pengawasan kualitas produk yag lemah. Skandal produk susu bubuk formula yang telah tercemar melamin sebenarnya sudah muncul di China sejak awal Juni yang lalu, tetapi waktu itu baru sebatas kasak-kusuk di tingkat distributor dan toko. Namun, kini produk susu di China praktis ditarik dari pasaran, juga semua produk yang menggunakan susu, seperti es krim, yogurt, dan termasuk Starbucks. Media setempat menuduh para pejabat yang korup sebagai penyebab produk yang ada tidak diawasi dan dibiarkan begitu saja ke pasar. Apalagi, produk-produk ini telah beredar dan diekspor ke berbagai negara karena harganya yang relatif murah ketimbang produk negara lain.
Sebelumnya, sudah ada sejumlah kisah tentang produk China yang bermasalah seperti ini. Tahun 2004, lebih dari 200 bayi di China menderita kekurangan gizi karena penggunaan formula yang keliru. Susu yang diberikan ternyata palsu dan tidak memiliki kandungan nutrisi sama sekali. Sekitar 13 bayi tersebut meninggal dunia.
Gara-gara makanan hewan asal China, ribuan anjing dan kucing sakit dan lebih dari 200 lainnya mati di AS pada Maret 2007. Rupanya bahan makanan hewan peliharaan tadi telah tercemar melamin. Lebih dari 100 produk makanan hewan ditarik dari peredaran.
Di Republik Dominika, dua merek pasta gigi asal China dilarang beredar pada Mei 2007 karena mengandung zat kimia yang mematikan yaitu dietilen glikol. Pasta ini diduga dibalik kematian karena keracunan massal di Panama tahun 2006. Sedikitnya 100 orang di Panama meninggal karena racun dalam sirop buatan China.
Pada September 2008, Sichuan,China, sudah 6.244 bayi dipastikan ginjalnya telah terserang berkaitan dengan susu yang tercemar melamin ini. Dari hasil pengidentifikasian, terlihat sebagian besar bayi sulit buang air kecil dan memiliki gejala kencing batu dan muntah-muntah. Sungguh memprihatinkan.
Apakah sebenarnya melamin itu?
Melamin merupakan senyawa yang berasal dari nitrogen yang mengandung bahan kimia yang biasa digunakan sebagai bahan perekat, bahan untuk produk tahan api, suatu polimer, dan dapat digunakan sebagai campuran pupuk di beberapa negara. Penggunaan melamin pada produk bahan makanan  membuat kadar protein yang terkandung terlihat tinggi pada saat pengujian di laboratorium. Apabila dicerna oleh tubuh, metabolisme tubuh akan menghasilkan suatu amonia. Lama-kelamaan amonia menjadi tertumpuk pada saluran filtrat ginjal, sehingga dapat menyebabkan kegagalan ginjal untuk melakukan fungsi filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasinya.

MANAJEMEN FT KARDIOVASKULOPULMONAL                        


ANATOMI DAN FISIOLOGI KARDIOVASKULAR


Identifikasi Istilah
  • Conus : struktur yang berbentuk kerucut.
  • Pericardium : sakus yang menyelubungi jantung dan aorta.
  • Myocardium : lapisan tengah dan tertebal pada dinding jantung.
  • Endocardium : membran lapisan endotelium pada rongga jantung.
  • Septum intraventriculorum : dinding atau sekat pemisah antara ventrikel sinistra dan dekstra.
  • Septum intratriorum : dinding atau sekat pemisah antara atrium sinistra dan dekstra.
  • Foramen ovale : lubang fetal antara kedua atrium jantung.
  • Apeks cordis : ujung lancip dari conus jantung.
  • Valvula atrioventrikular : katup pemisah antara atrium dan ventrikel.
  • Valvula semilunaris : katup pemisah antara atrium dan arteri.
  • Nodus : massa jaringan yang kecil berbentuk benjolan atau simpul.
  • Fasciculus : ikatan kelompok kecil dari serabut.
  • Tunica intima : lapisan paling dalam dari pembuluh darah.
  • Tunica media : lapisan tengah dari pembuluh darah.
  • Tunica adventitia : lapisan terluar dari selubung pembuluh darah.
  • Arteriole : percabangan arteri kecil.
  • Venula : percabangan vena kecil.
  • Anastomose : hubungan antara dua pembuluh oleh saluran-saluran kolateral.
  • Sistole : masa kontraksi jantung, terutama ventrikel.
  • Diastole : masa dilatasi jantung, terutama ventrikel.
  • Fraksi ejeksi : pemecahan substansi darah ketika memasuki jantung.
  • Compliance ventrikel : kualitas penyesuaian ventrikel terhadap tekanan tanpa kerusakan.
  • Kronotropik : frekuensi kontraksi jantung.



Permasalahan Utama
          Setelah melakukan diskusi mengenai anatomi & fisiologi kardiovaskuler, maka terdapat permasalahan utama sebagai berikut.
  1. Bagaimanakah deskripsi anatomi dari jantung secara umum?
  2. Bagaimanakah proyeksi lokalisasi jantung?
  3. Bagaimanakah pembagian ruangan jantung?
  4. Bagaimanakah klasifikasi katup jantung?
  5. Bagaimanakah sistem konduksi listrik jantung?
  6. Bagaimanakah sistem inervasi jantung?
  7. Bagaimanakah sistem vaskularisasi jantung?
  8. Bagaimanakah deskripsi anatomi dari pembuluh darah secara umum?
  9. Bagaimanakah fungsi jantung terhadap sistem homeostasis?
  10. Bagaimanakah mekanisme peredaran darah di dalam tubuh?
  11. Bagaimanakah siklus tekanan darah di dalam jantung secara umum?
  12. Bagaimanakah pengaturan saraf otonom jantung?

Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan Umum : Mengetahui anatomi dan fisiologi kardiovaskuler.
B. Tujuan Khusus :
  1. Mengetahui deskripsi anatomi dari jantung secara umum.
  2. Mengetahui proyeksi lokalisasi jantung.
  3. Mengetahui pembagian ruangan jantung.
  4. Mengetahui klasifikasi katup jantung.
  5. Mengetahui sistem konduksi listrik jantung.
  6. Mengetahui sistem inervasi jantung.
  7. Mengetahui sistem vaskularisasi jantung.
  8. Mengetahui deskripsi anatomi dari pembuluh darah secara umum.
  9. Mengetahui fungsi jantung terhadap sistem homeostasis.
  10. Mengetahui mekanisme peredaran darah di dalam tubuh.
  11. Mengetahui siklus tekanan darah di dalam jantung secara umum.
  12. Mengetahui pengaturan saraf otonom jantung.
Analisis dan Pembahasan Masalah

ANATOMI KARDIOVASKULER

A. ANATOMI JANTUNG
Jantung adalah suatu organ muscular yang berbentuk conus sebesar kepalan tangan (tinju), bertumpu pada diafragma thoracis dan berada di antara kedua pulmo. Dibungkus oleh suatu selaput yang disebut pericardium dan menempati mediastinum medium. Letak jantung sedemikian rupa sehingga puncaknya (apex cordis) menghadap ke caudo-ventral sinistra, dua per tiga bagian jantung berada di sebelah kiri linea mediana. Memiliki sel tunggal yang beralur dan kontraksinya tidak disadari (autonom).
Pada orang dewasa, ukuran jantung yaitu panjang 12 cm, lebar 8-9 cm dan tebal 6 cm. Pada pria berat jantung adalah 280-340 gr & pada wanita 230-280 gr, setiap harinya jantung berdetak 105 kali dan memompa darah 7.571 L/hari. Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu : lapisan superficial (epicardium), lapisan intermedia (myocardium), & lapisan profunda (endocardium).

Lokalisasi Jantung
            Proyeksi jantung pada dinding ventral thorax adalah sebagai berikut :
  • Tepi kiri jantung di sebelah cranial berada pada tepi caudal pars cartilaginis costae II sinistra, yaitu 1 cm di sebelah lateral tepi sternum.
  • Tepi kiri sebelah caudal berada pada ruang intercostalis V, yaitu kira-kira 9 cm di sebelah kiri linea mediana atau 2 cm di sebelah medial linea medioclavicularis sinistra.
  • Tepi kanan di sebelah cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costae III dextra, kira-kira 1 cm dari tepi lateral sternum.
  • Tepi kanan di sebelah caudal berada pada pars catilaginis costae VI dextra, kira-kira 1 cm di lateral sternum.


Bagian-Bagian Jantung
            Jantung terbagi menjadi empat ruangan, yaitu dua ruang atrium (serambi) dan dua ruang ventrikel (bilik)
  1. Atrium dekstra
Bentuknya agak lebih besar daripada atrium sinistra, tapi dindingnya justru lebih tipis. Volumenya kira-kira 57 cc. Menerima darah dari seluruh tubuh yang membawa sisa hasil metabolisme melalui vena cava superior et inferior.
  1. Ventrikel dekstra
Berbentuk agak bulat dan dindingnya lebih tipis dibandingkan dengan ventrikel sinistra. Antara ventrikel dekstra dan ventrikel sinistra terdapat septum intraventriculorum.
  1. Atrium sinistra
Bentuk lebih kecil daripada atrium dekstra, tetapi mempunyai dinding lebih tebal, yakni 3 mm. Di sini bermuara vena pulmonalis sinistra et dekstra, tidak memiliki katup. Antara atrium sinistra dan atrium dekstra terdapat septum intratriorum yang merupakan sisa dari foramen ovale.
  1. Ventrikel sinistra
Mempunyai bentuk yang lebih pajang dan lebih kerucut (bulan sabit) dibandingkan ventrikel dekstra. Ujungnya membentuk apeks cordis dan mempunyai dinding yang tiga kali lebih tebal daripada dinding ventrikel dekstra, karena melakukan pemompaan darah lebih kuat. Pada ventrikel ini terdapat pangkal dari aorta.

            Selain memiliki ruangan, jantung juga memiliki katup yang dapat membuka dan menutup sesuai keadaan sistole dan diastole, terbagi atas 2 bagian, yaitu :
  1. Valvula atrioventrikular, katup yang memisahkan antara atrium dan ventrikel; terdiri dari katup mitral (bicuspidalis) yang terletak antara atrium sinistra dan ventrikel sinistra & katup tricuspidalis yang terletak antara atrium dekstra dan ventrikel dekstra.
  2. Valvula semilunaris, katup yang berbentuk melengkung seperti bulan sabit dan menghubungkan antara ventrikel dengan pembuluh darah arteri; terdiri dari katup aorta yang terletak antara ventrikel sinistra dengan aorta & katup pulmonal yang terletak antara ventrikel dekstra dan arteri pulmonalis.

Sistem Konduksi Listrik Jantung
            Sistem ini terdiri dari serabut otot jantung yang telah berdiferensiasi khusus dan berfungsi sebagai penghantar rangsang di dalam jantung, terdiri atas :
  1. Nodus Sino-Atrial (SA Node/Keith-Flack)
Merupakan pacemaker, menimbulkan denyut pertama jantung, terletak pada ujung cranial sulcus terminalis, yaitu di bagian antero-lateral muara vena cava superior pada atrium dekstra.
  1. Nodus Atrio-Ventrikular (AV Node/Aschoff-Tawara)
Mempunyai struktur yang sama SA Node, berada pada septum atrial di sebelah cranialis muara sinus coronarius.
  1. Fasciculus Atrio-Ventrikularis
Berupa anyaman serabut-serabut Purkinje yang menuju ke daerah apeks cordis.

Inervasi Jantung
Jantung diinervasi oleh saraf otonom, yaitu :
  1. Saraf simpatis berasal dari ganglion cervicale yang merangsang (stimulasi) denyut jantung menjadi kuat dan cepat.
  2. Saraf parasimpatis berasal dari nervus vagus menahan (inhibisi) denyut atau kontraksi jantung menjadi lemah dan lambat.

Vaskularisasi Jantung
            Seluruh myocardium mendapat suplai darah yang ekstra dari arteri coronaria sinistra et dekstra. Arteri coronaria dekstra berpangkal pada sinus aorticus anterior, sedangkan arteri coronaria sinistra berpangkal pada sinus aorticus posterior-sinistra. Kedua arteri koroner ini keluar dari aorta kira-kira ½ inchi diatas katup aorta dan berjalan dipermukaan pericardium. Lalu bercabang menjadi arteriole dan kapiler ke dalam dinding ventrikel. Sesudah terjadi pertukaran O2 dan CO2 di kapiler, aliran vena dari ventrikel dibawa melalui vena koroner dan bermuara ke atrium kanan.
B. ANATOMI PEMBULUH DARAH
            Pembuluh darah adalah saluran yang berfungsi untuk mengalirkan darah dari jantung ke luar jantung. Pembuluh darah memiliki tiga lapisan (tunica), yaitu:
  • Tunica intima terdiri atas endotelium,
  • Tunica media terdiri atas otot polos sirkular dan jaringan elastik,
  • Tunica adventitia terdiri atas jaringan penyambung fibrosa putih.

Arteri
            Arteri yang lazim disebut nadi merupakan pembuluh darah yang pertama kali digunakan untuk mengalirkan darah dari dan ke luar jantung (aorta). Pembuluh arteri memiliki dinding yang tebal dan elastis, sehingga dapat berkontraksi untuk mengatur aliran dan tekanan darah. Percabangannya disebut arteriole yang berhubungan langsung dengan kapiler dan dapat berkontraksi maupun berdilatasi, untuk meredam tekanan darah.

Vena
            Vena merupakan pembuluh darah balik yang berfungsi untuk mengalirkan darah dari seluruh tubuh dan pulmo menuju kembali ke jantung. Vena memiliki katup dan mengandung sedikit otot polos dan jaringan penghubung dibandingkan dengan arteri. Percabangannya disebut venula yang beranastomose dengan kapiler.

           
FISIOLOGI KARDIOVASKULER

Homeostasis
            Secara umum, jantung befungsi untuk mengatur keadaan stabilitas fisiologis tubuh dalam hal :
  • Transportasi dan distribusi substansi yang penting, seperti nutrien, oksigen, air, elektrolit untuk berbagai jaringan sistemik.
  • Mengeluarkan produk sisa metabolisme tubuh.
  • Mengatur suplai oksigen dan nutrien pada status fisiologi yang berbeda
  • Mengatur regulasi temperatur tubuh.
  • Mengatur sekresi hormonal (adrenalin).

Mekanisme Peredaran Darah
            Darah masuk dan keluar jantung disebabkan adanya perbedaan antara tekanan di dalam jantung dan di luar jantung. Masuknya darah ke dalam jantung pada saat jantung relaksasi disebut diastole (tekanan diastole normal sekitar 80 mmHg). Apabila tekanan darah di jantung lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan di luar jantung, maka darah akan keluar jantung menuju paru-paru dan seluruh tubuh. Dipompakannya darah meninggalkan jantung disebut sistole (tekanan sistole normal sekitar 120 mmHg).
            Sistem peredaran darah dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
  • Sistem peredaran darah besar (sistema sirkulatoria magna)
ventrikel sinistra à aorta à arteri à arteriole à kapiler à seluruh tubuh à venulae à vena cava superior et inferior à atrium dextra.
  • Sistem peredaran darah kecil (sistema sirkulatoria parva)
ventrikel dextra à arteri pulmonalis sinistra et dextra à pulmo sinistra et dextra à vena pulmonalis sinistra et dextra à atrium sinistra.


Siklus Tekanan Darah Jantung
Mekanisme Frank Starling mengisyaratkan bahwa semua darah yang kembali ke jantung seluruhnya akan dipompakan keluar pada saat sistole. Bila kebutuhan oksigen jaringan otot bertambah saat latihan fisik, aliran vena meningkat, sehingga terjadi pemanjangan serabut otot ventrikel pada fase diastole (preload), mengakibatkan peningkatan kontraksi, sehingga curah jantung naik.

  1. Sistole
            Ventrikel berkontraksi sedangkan atrium relaksasi, sehingga tekanan intraventrikularis meningkat. Hal ini menyebabkan katup atrioventrikularis menutup, disamping itu darah akan terpompa menuju aorta dan arteri pulmonalis karena katup semilunaris aorta dan katup semilunaris pulmonalis terbuka. Penutupan katup atrioventrikularis menyebabkan suara jantung I ( S 1 )
  • Volume sistole akhir (ESV)
Afterload merupakan tahanan yang menghambat darah keluar dari ventrikel. Kenaikan afterload (misalnya pada hipertensi) mengakibatkan penurunan fraksi ejeksi dan kenaikan volume diastole dan sistole akhir

  1. Diastole
            Ventrikel relaksasi sedangkan atrium kontraksi, sehingga tekanan intraatrial meningkat. Hal ini menyebabkan katup atrioventrikularis terbuka dan darah dari atrium masuk ke ventrikel, sedangkan katup semilunaris aorta dan pulmonalis tertutup. Penutupan katup semilunaris ini menyebabkan suara jantung II ( S 2 )
  • Volume diastole akhir (EDV) ditentukan oleh :
¨  denyut jantung,
¨  tekanan pengisian, dan
¨  komplians ventrikel

Pengaturan Saraf Otonom Jantung
            Saraf simpatis dapat mempengaruhi jantung dalam hal :
  • peningkatan frekuensi (kronotropik positif) & kekuatan kontraksi jantung,
  • peningkatan volume darah yg dipompa & tekanan ejeksi jantung.
Sedangkan, saraf parasimpatis mempengaruhi jantung dalam hal :
  • memberikan rangsang kuat untuk menghentikan jantung,
  • menurunkan frekuensi jantung (kronotropik negatif).
Terima Kasih Telah mengunjungi Blog Saya, jangan lupa follow blog dan twitter saya @bulbrot.
 
Copyright 2009 SUCCESSFULLY All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes